Jangan Berhenti Menggapai Mimpi
Sinar mentari dan sejuknya embun pagi seakan menuntunku untuk membuka kedua mata ini.
Ketika Ku ingin beranjak dari sebuah tumpukan kapas dibalut kain yang lembut dengan begitu banyak helai benang yang melingkarinya.
Ku melihat ke arah jendela.
Dibalik jendela kayu yang dilapisi kaca yang bening, ku melihat langit yang semula cerah kini berubah menjadi redup dan seketika butiran air hujanpun turun membasahi gubuk ini dan semua yang terlewatinya.
Itu semua seakan membuatku enggan untuk beranjak dari tempat ini, tapi di luar sana impianku yang terpendam...