SEJARAH LOGO Oi
Dalam Silaturahmi Nasional Oi (SNOi)1999, YOI menyelenggarakan Lomba Desain Logo Oi. Dua desain logo Oi
karya Is Ariyanto (Hio Ariyanto) dari Oi Bento House Solo ditetapkan sebagai
Juara I dan II melalui poling atau dipilih secara langsung oleh para peserta SNOi 1999. Dua logo Oi karya Hio, menggalahkan ratusan desain logo Oi diikutkan
lomba oleh peserta SNOi 1999. Ketentuan
lombanya, setiap peserta hanya boleh mengirimkan maksimal dua logo. Sedangkan
pemenang Lomba Cipta Lagu Mars Oi,
lagu karya Digo Dzulkifli dari Oi Bandung
berjudul “Oi”, ditetapkan sebagai
Lagu Mars Oi.
Bagi saya, sebagai kartunis dan
pencipta Logo Oi, pengalaman mengikuti SNOi
1999 adalah pengalaman yang tak akan terlupakan. Maklum saja, itu adalah
pengalaman saya kali pertama bertemu Iwan Fals secara langsung. Dan lebih tak
terlupakan lagi, sejak 16 Agustus 1999 logo Oi karya saya, ditetapkan sebagai
logo resmi organisasi penggemar Iwan Fals atau biasa disebut Oi.
Senin, 16 Agustus 1999 malam hari
waktu itu, saat diumumkan pemenang lomba logo Oi dan salah satu desain logo Oi
saya terpilih sebagai juara II, rasanya senang sekali. Dan rasa tak percaya
serta haru, saat mendengar bahwa juara I lomba logo Oi juga karya saya,
benar-benar seperti mimpi.
Pagi harinya, Selasa, 17 Agustus
1999, YOI menyuruh saya untuk menyusun arti dan makna logo Oi. Maklum saja,
arti dan maknanya belum saya sempurnakan karena, kedua logo Oi tersebut dibuat
dalam waktu 2-3 hari, sebelum berangkat ke rumah Iwan Fals di LW alias
Leuwinanggung. Karena idenya muncul juga mendekati hari-hari berangkat ke LW. Setelah
berdiskusi dengan teman Oi Solo, akhirnya arti dan makna logo Oi telah
disempurnakan. Huruf
"O" berwarna putih miring ke
kanan menyatu dengan huruf "i" (kecil) tegak berwarna hitam:
melambangkan kesucian yang dilandasi keteguhan dan ketegasan sikap. Sedangkan "Titik"
di atas huruf "i" (kecil) berwarna merah: melambangkan semangat yang
membara untuk bersatu. Di bawah logo Oi ,tertulis singkatan Oi, orang Indonesia
dengan huruf kecil semua yang diartikan, bahwa kita semua sama di hadapan ALLAH
SWT.
Pada waktu lomba digelar, semua
logo Oi ditempelkan/dipajang pada sebuah kain hitam dan semua peserta SNOi 1999 bisa melihat dan memilih
secara langsung. Dari ratusan logo Oi yang dipajang waktu itu, banyak sekali
logo Oi dengan tambahan wajah Iwan Fals. Sedangkan logo Oi karya saya tanpa
adanya wajah Iwan Fals. Ketika saya mendesain logo tersebut, feeling saya mengatakan Oi bukan fans club Iwan Fals jadi kayaknya tidak
pas kalau logo Oi saya tambahin
dengan wajah Iwan Fals.
Logo Oi, saya buat menggunakan MS
Word, sebuah program komputer yang biasanya hanya untuk mengetik tulisan.
Maklum saja waktu itu, saya tidak bisa mendesain logo menggunakan program Corel
Draw atau Photoshop. Logo Oi saya buat dengan MS Word, dengan cara tempel-menempel
antarhuruf. Huruf Logo Oi menggunakan jenis font American Type Bold dan Brush
Script Bold yang saya gabung, sehingga membentuk Logo Oi
Menurut Warsito, salah seorang pendiri
Oi, logo Oi bentuknya mirip sepatu tentara, itu yang membuat Bang Iwan juga
menyukainya, “Kata Bang Iwan bentuknya mirip seperti tentara, jadi tegas
seperti tentara,” kata Warsito beberapa tahun yang lalu saat berkunjung di Base
Camp Oi Bento House Solo, didampingi Slamet.
Setelah Munas Oi ke-1, tahun 2000
di rumah Iwan Fals. Maka ditetapkan Oi hanya seruan untuk bersatu, ya semacam
panggilan untuk menyapa atau berkumpul. Sedangkan kata Orang Indonesia hanya digunakan untuk
yayasan, yaitu Yayasan Orang Indonesia (YOI).
Tak Perlu Royalti
Bagi saya, logo Oi mempunyai
bentuk yang khas, mudah diingat, mudah dibuat dan mempunyai “kekuatan”.
Bentuknya yang khas dan kuat pada titik merah atau lingkaran berwarna merah,
yang melambangkan semangat yang membara untuk bersatu. Titik ataupun lingkaran
merah tersebut, terasa sekali “kekuatannya”, begitu sebuah bendera berwarna
putih berkibar dan terlihat dari jauh. Sebuah titik merah bergerak ke
kanan-kiri, orang sudah bisa membaca itu adalah bendera Oi. Meskipun jika
diperhatikan dengan seksama, mungkin bentuk logo Oi-nya tidak persis, tidak
standar dan tidak seperti di dalam AD/ART Oi.
Tetapi itulah sesungguhnya
“kekuatan” atau semacam “roh” dari logo Oi. Meski logo Oi digambar, dibuat
tidak sama persis, tidak standar, bahkan setiap kali kita melihat titik merah
ataupun lingkaran merah, meski bukan logo Oi, kita akan ingat logo Oi. Nah
inilah kekuatan dari logo Oi, yang khas, kuat, mudah diingat dan mudah dibuat
meskipun tidak sama persis dan tidak sesuai standar AD/ART.
Sebagai pencipta logo Oi, saya
merasa senang hingga saat ini logo Oi bisa bermanfaatkan untuk organisasi Oi
dan anggota Oi. Selain digunakan untuk kegiatan resmi keorganisasian, seperti
kop surat, amplop, bendera, papan nama sekretariat, logo Oi juga bermanfaat
dalam memproduksi atribut Oi, seperti kaos, pin, topi, kalender, poster dan berbagai
macam atribut lainnya.
Saya tidak akan meminta royalti
dari setiap atribut atau merchandise
yang dibuat menggunakan logo Oi. Saya sudah merasa senang jika logo Oi dibuat
dengan benar, sesuai standar dan dapat dimanfaatkan dengan baik serta bisa
mendatangkan rezeki bagi teman-teman Oi.
Menempel di mana-mana
Logo Oi sudah “beredar” dan menempel
di mana-mana, baik dalam bentuk stiker ataupun coretan di dinding tembok, truk,
angkutan umum bahkan juga menempel di tubuh dalam bentuk tato dan menempel kuat
di hati penggemar Iwan Fals.
Kita sudah biasa dan sering
melihat bendera berlambang Oi berkibar di setiap konser Iwan Fals ataupun dalam
berbagai kegiatan Oi. Tak hanya itu saja bendera Oi juga berkibar di berbagai
pertandingan sepakbola, panggung musik dangdut dan bahkan di konser-konser
musik, meski bukan konsernya Iwan Fals. Bahkan saat kampanye partai politik pun
bendera Oi juga berkibar di antara bendera partai politik. Entah disengaja, atau
kebetulan atau memang bertujuan untuk mencari dukungan massa ? Yang jelas Oi bukan partai politik dan
tidak akan bergabung atau berkolaborasi dengan partai politik manapun.
Tetapi anggota Oi boleh berpartai
politik, asalkan tidak membawa, tidak memanfaatkan Oi untuk kepentingan
politik. Kalau mau berpolitik silakan melepas atribut Oi dulu, nanti kalau saat
berorganisasi silakan kenakan kembali atribut Oi-nya, begitu kira-kira, kita
harus bisa menempatkan diri kita pada posisi yang pas.
Saya juga pernah melihat sebuah sinetron di TV, dalam salah satu adegannya terlihat logo Oi tertempel pada sebuah pintu. Dalam sebuah videoklip, logo Oi juga pernah muncul, saya lupa judul lagunya. Pada iklan operator selular XL, seorang sopir becak menggenakan topi berlogo Oi. Saya tidak tahu, apakah XL, sudah mengajukan ijin resmi ke Oi atau belum. Mengingat XL bukan anggota Oi dan XL tentunya punya kepentingan bisnis tersendiri.
Saya juga pernah melihat sebuah sinetron di TV, dalam salah satu adegannya terlihat logo Oi tertempel pada sebuah pintu. Dalam sebuah videoklip, logo Oi juga pernah muncul, saya lupa judul lagunya. Pada iklan operator selular XL, seorang sopir becak menggenakan topi berlogo Oi. Saya tidak tahu, apakah XL, sudah mengajukan ijin resmi ke Oi atau belum. Mengingat XL bukan anggota Oi dan XL tentunya punya kepentingan bisnis tersendiri.
Ini semacam strategi bagi mereka yang memunculkan logo Oi dalam sinetronnya, videoklipnya, iklannya untuk meraih perhatian ataupun simpati dari penonton TV, khususnya para penggemar Iwan Fals atau Oi. Secara langsung atau tidak langsung mereka ingin mengungkapkan, bahwa mereka seolah-olah juga bagian dari Oi atau emang yang bikin sinetron atau iklan tersebut adalah penggemar Iwan Fals. Atau minimal hei… penggemar Iwan Fals, hei… Oi.. mari lihat sinetron, mari beli kartu perdana ya kira-kira begitu strategi pasarnya. Mengingat jumlah penggemar Iwan Fals ataupun anggota Oi jumlah ribuan jumlahnya di berbagai pelosok di Indonesia.
PERJALANAN KREATIF :

* 1997, Karya Kartun Terbaik Lomba Kartun MDS Beteng Solo
* 1999, Juara I & II
Desain Logo Oi
* 1999, Pelopor berjualan kaos
& merchandiser Iwan Fals & Oi
* 2000, Juara I Lomba
Karikatur Jambore Nasional Oi di Cibubur
* 2000-2010 Ketua Solo
Kartunis (Sloki)
* 2003, Rekor Republik
Aeng-Aeng: untuk Kategori Pelopor Kartun 3 Dimensi di Solo
* 2003, Juara Favorit “Sensasi
Biru Indonesia ”
(Launching Rokok Bentoel Biru) Tim Oi Bento House
* 2004, Rekor Republik
Aeng-Aeng: Konser Musik Parade Band Oi dari jam 10.00 Pagi-10.00 Malam (14 band
membawa lagu-lagu Iwan Fals yang berbeda sebanyak 75 lagu)
* 2004, Juara I & II
Desain Logo Ikatan Karyawan sebuah toko retail terbesar di Solo
* 2005, Kartun karakter “Si
Thole” sebagai maskot Lomba Balita & Anak Balita SOLOPOS.
* 2008 Mendirikan Solo Citizen
Journalist Community (SOLO CJ COMM)
* 2009 Juara III Lomba Foto PT
Tiga Rabu (Milik Iwan Fals)
"BERPIJAK YANG BIJAK"
* 2009 Juara III Lomba
Karikatur Jambore Nasional Oi Di TMII
* 2009-2010 Ketua Persatuan
Kartunis Indonesia
(President Indonesian Cartoonist Association)
* 2012 Penerima Anugerah Tanda
Kehormatan Lencana Pengabdian Oi "SATYA ADHI PRADANA" dari BPP Oi
* 2012 Juara I Lomba Fotografi
Honda bertema Local Heritage
* 2012 Juara II Citizen Journalist Competition
(Wideshot Awards METROTV)
sumber : logo-oi.blogspot.com
sumber : logo-oi.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar